SANADAM ❝ life must go on. ❞   |   about  ·   twitter   ·   tumblr  ·   blogspot   ·   etc   · follow





me
Hey you reader!
Welcome ;)







Time travel
Monthly Archives
February 2009

March 2009

October 2009

February 2010

March 2010

April 2010

May 2010

July 2010

August 2010

October 2010

November 2010

January 2011

February 2011

June 2011

July 2011

August 2011

October 2011

February 2012


Recent Entries
  • 2012
  • Ijdk
  • Penyesalan itu SAKIT
  • Aku Peduli, Kamu?
  • formspring.me
  • Barita's 16th Birthday
  • Ceklak Ceklek
  • List
  • Shitlicious-ing
  • TO DO


  • Instagram

    06/15 Meet up with my friends
    06/16 Go out on a picnic with my friends
    06/17 Have a party with my friends


    what's up?

    twitter


    mail


    foursquare
      Manusia Kecut "bulu bule"
    Setelah tragedi manusia kecut part 1, lagi lagi gue bertemu mas-mas, hem atau mba-mba ya? Eh banci deng banci yang sama. Kali ini gue tidak ditemani kartika indah awc, tetapi gue sedang bersama Neva, Karin dan inanguda di dalam mobil limosin (haha ga deeeeeeeng). Seperti sebelumnya, tempat mangkal si manusia kecut itu masih sama, yaitu di perempatan dago.


    Ketika itu inanguda sedang serius mengemudikan mobil (tp pada saat kejadian ini berlangsung, lampu lalu lintas menunjukkan lampu merah), Karin sedang sibuk dengan buku pelajarannya, gue dan neva sedang bercanda tawa penuh bahagia. Tak berapa lama kemudian sang banci dengan kicrikannya menghampiri mobil yang kami naiki. Sang banci lagi-lagi tidak menyanyikan lagu apapun, beliau hanya berkicrik-kicrik ria dan sibuk dengan dunianya sendiri tanpa peduli dengan orang yang ada disekitarnya bahkan tidak menyadari bahwa orang sekitarnya terganggu dengan adegan yang terjadi saat itu.


    Naaaah yang mau gue ceritakan itu adalah adegan yang terjadi pada saat sang banci sibuk dengan dunia kicriknya, berikut ceritanya :


    Sang banci datang sambil berlenggang lenggong


    “misi buuuu, cikricik cikk cikicikicik crik cikricik cik crikicik cik cikcik”


    Dipertengahan cikricikcik sang banci, gue dan neva yang sedari tadi memperhatikan manusia itu, menemukan suatu hal yang menggelitik perut, ada yang tauuuu?


    apa? Oh bukan bukan rambut palsunya, bukan juga dada palsunya, hem salah bukan stoking robeknya. Kami melihat BULU, teman teman!! Coba bayangkan BULUUUUUUUUUUUU.


    Ya, mungkin sekarang kalian berfikir ,”yaelah bulu doang” lalu bermaksud menertawakan gue dan mood kalian langsung hilang untuk melanjutkan bacaan ini, kalian rugi bila berfikir seperti itu teman-teman!!


    Yang gue bicarakan disini BUKAN BULU BIASA (BBB), ini bulu keramat ya sangat keramat.


    Bulunya berwarna coklat keemasan (blonde), menjuntai panjang, terlihat berebutan keluar dari tempat yang sesak dan B E R K E R I N G A T.


    Eheeeem, musnahkanlah pikiran-pikiran terkutuk itu teman-teman! Bulu ini adalah BULU KETEEEEK banci!


    Untuk yang sempat berfikir jauh hingga ke langit ke tujuh, kami akan meluruskan pikiran anda.


    Bulu berwarna coklat keemasan (blonde) = warna dari bulu ketek banci


    Menjuntai panjang = bulu keteknya panjaaaaaaaang


    terlihat berebutan keluar dari tempat yang sesak = bulu keteknya keluar keluar dari lengan baju si banci


    B E R K E R I N G A T = iyalah pasti berkeringat, kan panas tuh jadi basket deeeeh


    Oh NOOOOOOOOO,gue dan neva saling berpandangan ketika menyaksikan hal tersebut dan kami langsung tertawa terbahak-bahak sampai menangis 7 hari 7 malam (lebaaaaaaaaaaaay).


    FYI : kejadian ini menjadi kejadian mascot kami huhahahaha
      Manusia Kecut part 1
    Kisah ini terjadi ketika saya baru saja menjadi siswa baru di salah satu sekolah ternama di kota Bandung (stdkb).

    Satu waktu di kala panas yang diciptakan matahari menyengat sekujur tubuh gue dan orang orang di lingkungan stdkb (ga tau deh mereka jg merasakan sengatan itu apa ngga) gue baru saja menyelesaikan pelajaran di sekolah. Seperti biasa sepulang sekolah, orang kepercayaan gue (Kartika Indah Adhita Wilda Cory / kakak kandung gue / orang tua wali semenjak kepindahan gue) sudah menunggu di parkiran depan stdkb haha.

    Sebelum pulang ke rumah, gue mampir dulu ke daerah gedung sate untuk makan (bukan makan sate tapinya). Nah habis makan baru dah gue sama kaka gue pulang. Kami pulang lewat dago. Waktu itu di perempatannya lagi lampu merah dan seperti biasa, lampu merah = waktunya para pengamen beraksi.

    Ada seorang pengan yang jenis kelaminnya tidak diketahui mengahampiri mobil yang gue naikin., Terus dia geol geol keasikan sendiri sambil KEDIP KEDIPIN MATA + MELET-MELET kesetanan udah gitu maksa kk gue untuk ngasih uang. lailaaaah amit amit DAAAAH.

    Saat itu gue langsung berdoa jangan sampai gue ketemu lagi sama orang ituuuuccc lagi, tapi sayangnya doa gue tidak terkabul – OH MY GOD!

    to be continued -,-


    < OLDER POST | NEWER POST >